Dakwah yang Menyenangkan Umat.
Salah satu musibah yang Allah timpakan kepada kaum muslimin adalah BERDOA TIDAK DIKABULKAN- karena amar ma’ruf nahi munkar tidak jalan ada yang berbuat syirik, berbuat bid’ah tetapi diamkan karena takut tersinggung. Coba berbicara di televisi, di mimbar Jum’at, didepan umum bahwa mendatangi kuburan-kuburan keramat adalah perbutan syirik, meminta-minta kepada orang yang sudah mati adalah perbuatan syirik, dst GEGER-.
Maka mereka diam karena takut beresiko berbicara tentang hal tersebut, maka asik berbicara tentang sodaqoh, ekonomi Islam, ahlak Islam dan dengan itu berbicara seperti ini tidak ada yang marah, bahkan orang Budha, Hindu, Konghucu dan kafir lainnya senang mendengarnya jika disuruh tersenyum, sodaqoh, jujur, amanah, dermawan, berahlak, dst; karena ahlak di muka bumi itu sama dan yang membedakan yaitu Tauhid.
Bayangkan seandainya Nabi Ibrohim, Nabi Musa, Nabi Muhammad alihimus shalatu wassalam jika berdakwah isinya mengajak mari sodaqoh, mari senyum, mari amanah. kira-kira Abu Jahal dan Abu Lahab marah atau tidak? Tidak marah. Karena Abu Jahal, Abu Lahab tentu suka dengan kejujuran, amanah, sodaqoh, dst. Tentu siapapun suka itu semua.
Dakwah itu memperbaiki, yang buruk diperbaiki, yang salah dibenarkan, itulah dakwah, bukan menyenangkan umat. Asal ceramah umat manggut-mangut, senyum-senyum, tertawa Tidak ada dakwah para Nabi para Rasul yang seperti itu; marah Mereka alihimus shalatu wassalam . Awal-awal dakwah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam barangkali hanya Khadijah, Abu Bakr, Ali yang tidak marah, bahkan Umar dan sebagian besar Sahabat saja marah dengan dakwah Nabi yang mengajak mereka untuk hanya menyembah Allah satu-satunya dan meninggalkan sesembahan mereka.
Apakah kita mau meninggalkan cara berdakwah para Nabi para Rasul demi agar manusia tersenyum, disukai mereka dan tidak marah? Bagaimana seorang da’i mencari ridho manusia? Tidak mencari ridho Allah? Apakah pantas disebut da’i ketika yang dicari kesenangan manusia bukan kesenangan Allah?
Tentu boleh dan baik membahas tentang ahlak, sodaqoh, ekonomi Islam tetapi jangan dijadikan sebagai dakwah utama dan melulu membahas tentang hal tersebut karena yang dibutuhkan ummat saat ini adalah dakwah utama kaum Salaf yaitu Tauhid, Aqidah dan Manhaj.
No comments:
Post a Comment